mampir sedelot
some_text some_text some_text

LAMPURA

SALAM DAMAI INDONESIA

Kamis, 19 Juli 2012

MAKNA SHOLAWAT



۩۞۩ MAKNA SHOLAWAT ۩۞۩
***************************
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ
... ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ، ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ،
ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ، ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ
ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﺑﻌﺪ
Shalawat artinya kemuliaan atau
kesejahteraan. Sedangkan perintah shalawat
tertulis dalam firman Allah Al-Qur'an :
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻣَﻼﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺻَﻠُّﻮﺍ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤًﺎ
" Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-
Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-
orang yang beriman, bershalawatlah kamu
untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab'
33:56)
Jika dilihat, shalawat itu memang hampir
mirip seperti doa, tapi sesungguhnya tidak
bermakna seperti doa kita pada umumnya.
Bershalawat dari Allah berarti memberi
rahmat: Maksud malaikat bershalawat
kepada Nabi yaitu malaikat turut memohon
ampunan kepada Allah. Sedangkan shalawat
orang-orang beriman kepada Nabi
maksudnya ucapan salam dan
penghormatan atas rahmat dan
kesejahteraan diberikan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Jadi ayat diatas menegaskan bahwa shalawat
itu adalah wajib bagi kaum Muslim perintah
dari Allah, lantas apakah itu berarti Nabi
Muhammad belum selamat? Kesemuanya itu
bukan berarti karena Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi Wasallam belum selamat
atau tidak mendapat keselamatan dari Allah
Subhana Wa Ta'ala.
NABI MUHAMMAD DAN SEMUA NABI ALLAH
DIJAMIN MASUK SORGA
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam sudah dijamin masuk surga,
ayatnya secara implisit dalam Al-Qur'an :
ﺇِﻧَّﺎ ﻓَﺘَﺤْﻨَﺎ ﻟَﻚَ ﻓَﺘْﺤًﺎ ﻣُﺒِﻴﻨًﺎ ﻟِﻴَﻐْﻔِﺮَ ﻟَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣَﺎ ﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻚَ ﻭَﻣَﺎ
ﺗَﺄَﺧَّﺮَ ﻭَﻳُﺘِﻢَّ ﻧِﻌْﻤَﺘَﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻭَﻳَﻬْﺪِﻳَﻚَ ﺻِﺮَﺍﻃًﺎ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻤًﺎ
" Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu kemenangan yang nyata, supaya
Allah memberi ampunan kepadamu
(Muhammad) terhadap dosamu yang telah
lalu dan yang akan datang serta
menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan
memimpin kamu kepada jalan yang
lurus," (QS. Al-Fath' 48:1-2)
Dosa Nabi Muhammad telah diampuni oleh
Allah baik yang telah lalu maupun yang akan
datang serta dipimpin ke jalan yang lurus.
Itulah salah satu kelebihan para Nabi-Nabi
Allah yang semuanya sudah pasti mendapat
jaminan surga dari Allah, semua Nabi-Nabi
pilihan Allah sudah pasti akan diselamatkan
diakhirat kelak serta orang-orang yang
:beriman
ﺇِﻧَّﺎ ﻟَﻨَﻨْﺼُﺮُ ﺭُﺳُﻠَﻨَﺎ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﻳَﻘُﻮﻡُ
ﺍﻷﺷْﻬَﺎﺩُ
" Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul
Kami dan orang-orang yang beriman dalam
kehidupan dunia dan pada hari berdirinya
saksi-saksi (hari kiamat)," (QS. Al-Mu'min'
40:51)
Kita sudah mengetahui bahwa para Rasul
Allah pasti selamat dunia dan akhirat, tapi
jaminan itu tidak menyurutkan mereka untuk
tetap taat beribadah kepada Allah serta terus
memohon ampunan kepada-Nya. Dan hal
tersebut merupakan kelebihan lain para Nabi
Allah dibanding manusia biasa. Walaupun
jaminan surga sudah mereka dapatkan, tapi
mereka tidak henti-hentinya bersyukur
dengan ibadah yang lebih khusyuk lagi.
Inilah contoh bagaimana Nabi Muhammad
tidak henti-hentinya bersyukur walaupun
sudah dijamin kehidupannya dunia dan
akhirat:
Diriwanyaatkan dari Aisyah R.A:
‘Sungguh Nabi Muhammad Shallallahu’
Alaihi Wasallam shalat malam hingga
merekah kedua telapak kakinya. Aisyah
berkata kepada beliau :”Mengapa engkau
melakukan hal ini, wahai Rasulullah, padahal
Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang
telah lalu dan yang akan datang?”, Beliau
menjawab, “Apa aku tidak ingin menjadi
hamba yang bersyukur?” [HR Bukhori dan
Muslim No.5046]
Tanpa perlu penjelasan yang lebih lebar lagi
kita sudah mengetahui bahwa Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alahi Wasallam
telah dijamin masuk surga. Sekarang
pertanyaannya, mengapa kita masih harus
bershalawat kepada Nabi Muhammad,
bukankah dia sudah pasti masuk surga?
Lantas apa fungsi shalawat itu?
FUNGSI SHALAWAT
Tujuan Allah menyuruh manusia bershalawat
kepada Nabi Muhammad ialah agar umat
Islam seluruhnya menaruh rasa hormat
kepada beliau. Sebab beliau adalah pilihan-
Nya untuk menjadi Nabi terakhir dan
penutup para Nabi, yang membebaskan
manusia dari kehidupan jahiliyah. Atas
perjuangan beliau, umat manusia bisa
dihantarkan ke alam yang terang benderang.
Beliaulah yang mengantarkan umat manusia
dari kehidupan hewani menjadi kehidupan
yang manusiawi. Jika tidak ada beliau, entah
kebejatan moral apa yang dilakukan oleh
umat manusia.
Oleh sebab itu, sebagai orang yang tahu diri,
umat manusia sangat wajib untuk
mensyukuri jasa beliau. Untuk mengabadikan
rasa syukur dan jasa beliau inilah maka
'shalawat serta salam' dijadikan sebagai
salah satu rukun dzikri, yaitu suatu bacaan
rukun bagi umatnya setiap mengerjakan
shalat.
Dimasyarakat modern inipun kita melihat
mereka mempunyai cara tersendiri untuk
mengenang jasa orang yang menurut
mereka pahlawan, contohnya membuat
patungnya, gambarnya, atau seperti para
pahlawan Indonesia yang wajah mereka
diabadikan dalam uang kertas. Sedangkan
Allah memberi petunjuk kepada kita untuk
mengenang jasa Nabi terakhir pahlawan
terbesar dan terpuji umat manusia dengan
mengucapkan shalawat kepada beliau Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Seandainya Allah tidak memberikan contoh
dan petunjuk tentang tata cara mensyukuri
karunia-Nya yang telah diberikan melalui
baginda Nabi, tentu akan terjadi bermacam-
macam cara dalam mensyukuri nikmat
tersebut. Misalnya, dengan memberikan
sesajian, tumbal, korban hewan dan lain-lain
menurut selera dan keinginan masing-
masing dan akhirnya mengarah pada
pengkhultusan kemusyrikan.
Oleh karena Allah memberikan petunjuk Al
Qur'an dalam hal etika menghormati
manusia pilihan-Nya itu, maka umat Islam
mematuhi perintah tersebut agar tidak
terjadi kekacauan dalam beribadah kepada-
Nya.
Fungsi lain shalawatpun tertera dalam salah
satu hadits disebutkan sebagai berikut:
"Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: telah
bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam: "Barangsiapa yang bershalawat
kepadaku satu kali saja, niscaya Allah akan
memberikan sepuluh kesejahteraan
kepadanya dan dihapuskan darinya sepuluh
kesalahan dan diangkat baginya sepuluh
derajat." [HR. Bukhari, Nasa'i, Ibnu Hibban
dan Hakim].
Atas dasar hadits di atas, maka umat Islam
di manapun berada selalu membacakan
shalawat kepada Rasulullah setiap waktu
shalat maupun setiap kali mendengar
namanya disebut. Sebab dengan
membacakan satu kali shalawat kepada
Rasulullah, maka balasannya adalah
mendapat sepuluh kebaikan dan dihapuskan
sepuluh keburukan. Nah, siapa yang tidak
mau mendapat pahala sebanyak itu?
Dengan demikian, keberadaan Nabi
Muhammad sebagai utusan Allah sungguh
membawa berkah dan rahmat bagi umatnya.
Sebab dengan bershalawat kepadanya satu
kali saja, akan memperoleh pahala sepuluh
kebaikan dan menghilangkan sepuluh
keburukan. Subhanallah, sungguh beruntung
menjadi pengikut beliau.
Jadi intinya shalawat kepada Nabi itupun
kembali kepada diri kita sendiri. Lalu apa
hanya Nabi Muhammad yang mesti
dishalawatkan?
DALAM AL-QUR'AN PARA NABI PUN
DISHALAWATKAN
Shalawat untuk para Rasul Allah:
"Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai
keperkasaan dari apa yang mereka katakan.
Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para
rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru
sekalian alam." (T-QS. Ash-Shaaffaat'
37:180-183)
Shalawat untuk Nabi Ibrahim Alaihissalam:
"Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian
yang baik) di kalangan orang-orang yang
datang kemudian, (yaitu)"Kesejahteraan
dilimpahkan atas Ibrahim." (T-QS. Ash-
Shaaffaat' 37:108-109)
Shalawat untuk Nabi Musa Alaihissalam dan
Nabi Harun Alaihissalam
"Dan Kami abadikan untuk keduanya (pujian
yang baik) dikalangan orang-orang yang
datang kemudian; (yaitu): "Kesejahteraan
dilimpahkan atas Musa dan Harun." (T-QS.
Ash-Shaaffaat' 37:119-120)
Shalawat untuk Nabi Nuh Alaihissalam:
"Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian
yang baik) di kalangan orang-orang yang
datang kemudian; "Kesejahteraan
dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam." (T-
QS. Ash-Shaaffaat' 37:78-79)
Shalawat untuk Nabi Ilyas Alaihissalam:
"Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang
baik) di kalangan orang-orang yang datang
kemudian. (yaitu): "Kesejahteraan
dilimpahkan atas Ilyas?" (T-QS. Ash-Shaffaat'
37:129-130)
Shalawat untuk Nabi Isa Alaihissalam:
"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba
Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang nabi, dan Dia
menjadikan aku seorang yang diberkati di
mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan)
shalat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia
tidak menjadikan aku seorang yang sombong
lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga
dilimpahkan kepadaku, pada hari aku
dilahirkan, pada hari aku meninggal dan
pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali." (T-QS. Maryam' 19:30-33)
Shalawat untuk Nabi Yahya Alaihissalam:
"Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu
dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan
kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-
kanak, dan rasa belas kasihan yang
mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan
dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,
dan seorang yang berbakti kepada kedua
orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang
sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas
dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari
ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan
hidup kembali." (T-QS. Maryam' 13:12-15)
Itulah ucapan shalawat untuk para Nabi
dalam Al-Qur'an. Gelar "Alaihissalam"
sendiri yang dimiliki oleh para Nabi juga
merupakan shalawat yang berarti "semoga
keselamatan dilimpahkan kepadanya", begitu
juga dengan gelar Nabi Muhammad yaitu
"Shallallahu 'Alaihi Wasallam". Intinya
bershalawat kepada Nabi adalah perintah
Allah, bukan atas inisiatif para Nabi, bukan
karena semata-mata keinginan Nabi
Muhammad, tapi perintah Allah kepada
manusia beriman sebagai bentuk
pernghormatan kepada para Nabi-Nya.
Ketauhilah bershalawat atau tidaknya kita
kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
Wasallam tidak akan menurunkan derajad
beliau disisi Allah sebagai manusia termulia.
Seandainya pun didunia ini tidak ada yang
bershalawat kepada beliau, tentu tetap tidak
menurunkan urutan beliau Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai
manusia yang pertama kali mengetuk pintu
surga. Semoga ini dapat menjawab keraguan
anda terhadap Islam.
Wallahu Ta’ala A’lamu bish showwab
ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ، ﺳﻠﻢ ﻋﻠﻲ ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ
ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﺃﺟﻤﻌﻴﻦ
Barakallahu fiikum wa jazakumullah khairan
khatsir,,
.Salam Silaturrahim dan Ukhuwah
.Islamiyyah
ﻭﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ


 ;sumber

۩۞۩ ( Mt.Alfatih – Sugi Andini ( ۩۞۩